Seluruh konten Rekontekstualisasi Arsitektur Nusantara secara bertahap dipindah ke 4archiculture.net, baik dengan atau tanpa perubahan versi penyajian.
8 Januari 2010
Mbah Surip, Rendra, dan Gus Dur: Pelajaran untuk Arsitektur
Galih W. Pangarsa, Universitas Brawijaya
Apa hubungan Gus Dur dengan arsitektur? Hampir tidak ada. Begitu pula dengan WS Rendra dan Mbah Surip. Nilai-nilai di balik perbuatan mereka itulah yang dapat diambil sebagai pelajaran. Apa itu? Jujur terhadap ukuran-kodrat diri. Dengan kejujuran itu, manusia meraih kemerdekaan menumbuh-kembangkan bakat budaya pribadi, lokalitas atau daerah, dan bangsanya. Pribadi merdeka justru sangat kokoh menghargai hak pihak lain. Itulah dasar menjaga kesatuan bangsa. Bagaimana transformasi filosofi itu dalam arsitektur? Video di atas adalah visualisasi dari sebagian isi e-book di bawah:
ASSALAMUALAIKUM,WR,WB..sebuah tulisan dengan berbagai statment, saya mencoba berkomentar sejenak. ibarat meneguk sebuah air. permisi sebelumnya, saya berkomentar diblog pak Galih ini. Mengingat sebuah kata bijak no body is perfect. figur tokoh tersebut memilki karakteristik berbeda dalam aktualisasi diri masing- masing. 3 tokoh yang bergerak didunia masing-masing dengan tujuan berbeda pula. bersifat menghibur dan membuat kita berpikit akan setiap katanya. Mbah surip dengan seni musiknya, WS tendra dengan sastranya, dan Gus dur dengan pemikiran konradiktif terhadap pemikiran orang awam pada umumnya namun secara keseluruhan " they are can bump a world ". kata-kata mereka menginspirasi banyak manusia, dengan apa adanya mereka. salah satu tokoh diblog bapak yang membuat saya inspiratif adalah gusdur. namun saya juga bukan ' GusdurHolic ' menarik kata beliau yang tidak bisa ditangkap oleh nalar. entah karena kecerdasan beliau hingga membuat berbagai ormas mencela kata-kata beliau atau banyknya buku yang telah dibaca. Dalam benak saya terbesit, Apakah orang yang banyak membaca akan memiliki pemikiran yang aneh? dimaan saya harus memposisikan diri, hanya sekedar benak. Sejenak,rasanya di Inonesia ini tokoh-tokah besar telah bergantian pulang kerahmatullah. rasanya tidak ada lagi sandaran, bahkan seorang presiden tidak bisa memberikan untaian kata yang bijak untuk negara yang dipimpinnya. Bergantian telah pergi, bisa dibayangkan negeri ini nantinya. setiap kata beliau mampu mebuat orang kritis hingga membuka forum diskusi. sebuah, pepatah dari seorang teman dipesantren mengatakan bergurulah sebesar mungkin kepada para ulama selagi mereka hidup.. ulama disini --> orang yang lebih pintar/tahu. selama ini apakah kita banyak belajar pada orang-oarang tersebut atau menutup telinga? itulah keunikan beliau yang menjadi misteri bagi saya, kata-katanya aneh, teringat peristiwa Pemilihan Waria. Tapi beliau mendukung, dari sudut mana mengambil keputusan itu. desas desus masyarakat berkat "wong pondok kok ngono, wong ngaji kok ngono". saya juga merasakan seperti itu da tidak mengerti.semoga tokoh-tokoh tersebut segala kebaikannya menajdi cacatan yang annting mengusung ketempat LEBIH BAIK yaitu Surga. Kembali pada konteks awal blog bapak , sepintas menemukan kata kesehajaan tokoh yang dikaitkan kedalam arsitektur, saya menangkap ulasan tersebut sebagai 'tanda tanya arsitektur indonesia dibawa kemana'. pemikiran ruang yang diwujudkan selama ini tidak sesederhana kata tokoh-tokoh tersebut dimana dalam hitungan detik bagaikan "bump" dan bermakna dalam. Arsitektur kini telah hilang makna dan jauh dari kesehajaan, saya menangkap bawasannya arsitektur g harus "mahal" untuk dikatakan bombatis, tapi mencoba belajar sederhana menjadi kesehajaan namun bermakna, seperti pemikiran tokoh-tokoh yang bapak contohkan. Sederhan bersahaja yang mampu menggoncangkan dunia, namun NO body is Perfect, setiap orang tidak ada yang sempurna sama hal nya dengan arsitektur tidak ada yang sempurna.Apapun karya, pasti terdapat sebuah rusaknya. ketidaksempurnaan itu seharusnya menjadikan sebuah pelajaran bagi sekitarnya maupun penciptanya bukan menjadikannya bertambah merusak dan mempengaruhi yang lain. sekilas bercermin lagi, dan menjadi yang lebih baik dari sebelumnya. terimakasih telah diberi kesempatan... wassalamualaikum, wr , wb
ASSALAMUALAIKUM,WR,WB..sebuah tulisan dengan berbagai statment, saya mencoba berkomentar sejenak. ibarat meneguk sebuah air. permisi sebelumnya, saya berkomentar diblog pak Galih ini. Mengingat sebuah kata bijak no body is perfect. figur tokoh tersebut memilki karakteristik berbeda dalam aktualisasi diri masing- masing. 3 tokoh yang bergerak didunia masing-masing dengan tujuan berbeda pula. bersifat menghibur dan membuat kita berpikit akan setiap katanya. Mbah surip dengan seni musiknya, WS tendra dengan sastranya, dan Gus dur dengan pemikiran konradiktif terhadap pemikiran orang awam pada umumnya namun secara keseluruhan " they are can bump a world ". kata-kata mereka menginspirasi banyak manusia, dengan apa adanya mereka. salah satu tokoh diblog bapak yang membuat saya inspiratif adalah gusdur. namun saya juga bukan ' GusdurHolic ' menarik kata beliau yang tidak bisa ditangkap oleh nalar. entah karena kecerdasan beliau hingga membuat berbagai ormas mencela kata-kata beliau atau banyknya buku yang telah dibaca. Dalam benak saya terbesit, Apakah orang yang banyak membaca akan memiliki pemikiran yang aneh? dimaan saya harus memposisikan diri, hanya sekedar benak. Sejenak,rasanya di Inonesia ini tokoh-tokah besar telah bergantian pulang kerahmatullah. rasanya tidak ada lagi sandaran, bahkan seorang presiden tidak bisa memberikan untaian kata yang bijak untuk negara yang dipimpinnya. Bergantian telah pergi, bisa dibayangkan negeri ini nantinya. setiap kata beliau mampu mebuat orang kritis hingga membuka forum diskusi. sebuah, pepatah dari seorang teman dipesantren mengatakan bergurulah sebesar mungkin kepada para ulama selagi mereka hidup.. ulama disini --> orang yang lebih pintar/tahu. selama ini apakah kita banyak belajar pada orang-oarang tersebut atau menutup telinga? itulah keunikan beliau yang menjadi misteri bagi saya, kata-katanya aneh, teringat peristiwa Pemilihan Waria. Tapi beliau mendukung, dari sudut mana mengambil keputusan itu. desas desus masyarakat berkat "wong pondok kok ngono, wong ngaji kok ngono". saya juga merasakan seperti itu da tidak mengerti.semoga tokoh-tokoh tersebut segala kebaikannya menajdi cacatan yang annting mengusung ketempat LEBIH BAIK yaitu Surga. Kembali pada konteks awal blog bapak , sepintas menemukan kata kesehajaan tokoh yang dikaitkan kedalam arsitektur, saya menangkap ulasan tersebut sebagai 'tanda tanya arsitektur indonesia dibawa kemana'. pemikiran ruang yang diwujudkan selama ini tidak sesederhana kata tokoh-tokoh tersebut dimana dalam hitungan detik bagaikan "bump" dan bermakna dalam. Arsitektur kini telah hilang makna dan jauh dari kesehajaan, saya menangkap bawasannya arsitektur g harus "mahal" untuk dikatakan bombatis, tapi mencoba belajar sederhana menjadi kesehajaan namun bermakna, seperti pemikiran tokoh-tokoh yang bapak contohkan. Sederhan bersahaja yang mampu menggoncangkan dunia, namun NO body is Perfect, setiap orang tidak ada yang sempurna sama hal nya dengan arsitektur tidak ada yang sempurna.Apapun karya, pasti terdapat sebuah rusaknya. ketidaksempurnaan itu seharusnya menjadikan sebuah pelajaran bagi sekitarnya maupun penciptanya bukan menjadikannya bertambah merusak dan mempengaruhi yang lain. sekilas bercermin lagi, dan menjadi yang lebih baik dari sebelumnya. terimakasih telah diberi kesempatan... wassalamualaikum, wr , wb
Wa'alaikum salam wr wb., Terimakasih Marda. Bagi yang yakin thd Allah Yg Maha Pemurah dan Bijak Memperbaiki makhluk ciptaannya, yang akhir mesti lebih baik dari yang awal. Begitu pula dalam arsitektur. Karenanya, yang penting proses, bukan hasil. Proses ibarat milik manusia, hasil mutlak dalam kekuasaan Allah. GWP
3 Komentar:
ASSALAMUALAIKUM,WR,WB..sebuah tulisan dengan berbagai statment, saya mencoba berkomentar sejenak. ibarat meneguk sebuah air. permisi sebelumnya, saya berkomentar diblog pak Galih ini.
Mengingat sebuah kata bijak no body is perfect. figur tokoh tersebut memilki karakteristik berbeda dalam aktualisasi diri masing- masing. 3 tokoh yang bergerak didunia masing-masing dengan tujuan berbeda pula. bersifat menghibur dan membuat kita berpikit akan setiap katanya. Mbah surip dengan seni musiknya, WS tendra dengan sastranya, dan Gus dur dengan pemikiran konradiktif terhadap pemikiran orang awam pada umumnya namun secara keseluruhan " they are can bump a world ".
kata-kata mereka menginspirasi banyak manusia, dengan apa adanya mereka. salah satu tokoh diblog bapak yang membuat saya inspiratif adalah gusdur. namun saya juga bukan ' GusdurHolic ' menarik kata beliau yang tidak bisa ditangkap oleh nalar. entah karena kecerdasan beliau hingga membuat berbagai ormas mencela kata-kata beliau atau banyknya buku yang telah dibaca. Dalam benak saya terbesit, Apakah orang yang banyak membaca akan memiliki pemikiran yang aneh? dimaan saya harus memposisikan diri, hanya sekedar benak. Sejenak,rasanya di Inonesia ini tokoh-tokah besar telah bergantian pulang kerahmatullah. rasanya tidak ada lagi sandaran, bahkan seorang presiden tidak bisa memberikan untaian kata yang bijak untuk negara yang dipimpinnya. Bergantian telah pergi, bisa dibayangkan negeri ini nantinya. setiap kata beliau mampu mebuat orang kritis hingga membuka forum diskusi. sebuah, pepatah dari seorang teman dipesantren mengatakan bergurulah sebesar mungkin kepada para ulama selagi mereka hidup.. ulama disini --> orang yang lebih pintar/tahu. selama ini apakah kita banyak belajar pada orang-oarang tersebut atau menutup telinga? itulah keunikan beliau yang menjadi misteri bagi saya, kata-katanya aneh, teringat peristiwa Pemilihan Waria. Tapi beliau mendukung, dari sudut mana mengambil keputusan itu. desas desus masyarakat berkat "wong pondok kok ngono, wong ngaji kok ngono". saya juga merasakan seperti itu da tidak mengerti.semoga tokoh-tokoh tersebut segala kebaikannya menajdi cacatan yang annting mengusung ketempat LEBIH BAIK yaitu Surga.
Kembali pada konteks awal blog bapak , sepintas menemukan kata kesehajaan tokoh yang dikaitkan kedalam arsitektur, saya menangkap ulasan tersebut sebagai 'tanda tanya arsitektur indonesia dibawa kemana'. pemikiran ruang yang diwujudkan selama ini tidak sesederhana kata tokoh-tokoh tersebut dimana dalam hitungan detik bagaikan "bump" dan bermakna dalam. Arsitektur kini telah hilang makna dan jauh dari kesehajaan, saya menangkap bawasannya arsitektur g harus "mahal" untuk dikatakan bombatis, tapi mencoba belajar sederhana menjadi kesehajaan namun bermakna, seperti pemikiran tokoh-tokoh yang bapak contohkan. Sederhan bersahaja yang mampu menggoncangkan dunia,
namun NO body is Perfect, setiap orang tidak ada yang sempurna sama hal nya dengan arsitektur tidak ada yang sempurna.Apapun karya, pasti terdapat sebuah rusaknya. ketidaksempurnaan itu seharusnya menjadikan sebuah pelajaran bagi sekitarnya maupun penciptanya bukan menjadikannya bertambah merusak dan mempengaruhi yang lain.
sekilas bercermin lagi, dan menjadi yang lebih baik dari sebelumnya.
terimakasih telah diberi kesempatan...
wassalamualaikum, wr , wb
marda,UB
ASSALAMUALAIKUM,WR,WB..sebuah tulisan dengan berbagai statment, saya mencoba berkomentar sejenak. ibarat meneguk sebuah air. permisi sebelumnya, saya berkomentar diblog pak Galih ini.
Mengingat sebuah kata bijak no body is perfect. figur tokoh tersebut memilki karakteristik berbeda dalam aktualisasi diri masing- masing. 3 tokoh yang bergerak didunia masing-masing dengan tujuan berbeda pula. bersifat menghibur dan membuat kita berpikit akan setiap katanya. Mbah surip dengan seni musiknya, WS tendra dengan sastranya, dan Gus dur dengan pemikiran konradiktif terhadap pemikiran orang awam pada umumnya namun secara keseluruhan " they are can bump a world ".
kata-kata mereka menginspirasi banyak manusia, dengan apa adanya mereka. salah satu tokoh diblog bapak yang membuat saya inspiratif adalah gusdur. namun saya juga bukan ' GusdurHolic ' menarik kata beliau yang tidak bisa ditangkap oleh nalar. entah karena kecerdasan beliau hingga membuat berbagai ormas mencela kata-kata beliau atau banyknya buku yang telah dibaca. Dalam benak saya terbesit, Apakah orang yang banyak membaca akan memiliki pemikiran yang aneh? dimaan saya harus memposisikan diri, hanya sekedar benak. Sejenak,rasanya di Inonesia ini tokoh-tokah besar telah bergantian pulang kerahmatullah. rasanya tidak ada lagi sandaran, bahkan seorang presiden tidak bisa memberikan untaian kata yang bijak untuk negara yang dipimpinnya. Bergantian telah pergi, bisa dibayangkan negeri ini nantinya. setiap kata beliau mampu mebuat orang kritis hingga membuka forum diskusi. sebuah, pepatah dari seorang teman dipesantren mengatakan bergurulah sebesar mungkin kepada para ulama selagi mereka hidup.. ulama disini --> orang yang lebih pintar/tahu. selama ini apakah kita banyak belajar pada orang-oarang tersebut atau menutup telinga? itulah keunikan beliau yang menjadi misteri bagi saya, kata-katanya aneh, teringat peristiwa Pemilihan Waria. Tapi beliau mendukung, dari sudut mana mengambil keputusan itu. desas desus masyarakat berkat "wong pondok kok ngono, wong ngaji kok ngono". saya juga merasakan seperti itu da tidak mengerti.semoga tokoh-tokoh tersebut segala kebaikannya menajdi cacatan yang annting mengusung ketempat LEBIH BAIK yaitu Surga.
Kembali pada konteks awal blog bapak , sepintas menemukan kata kesehajaan tokoh yang dikaitkan kedalam arsitektur, saya menangkap ulasan tersebut sebagai 'tanda tanya arsitektur indonesia dibawa kemana'. pemikiran ruang yang diwujudkan selama ini tidak sesederhana kata tokoh-tokoh tersebut dimana dalam hitungan detik bagaikan "bump" dan bermakna dalam. Arsitektur kini telah hilang makna dan jauh dari kesehajaan, saya menangkap bawasannya arsitektur g harus "mahal" untuk dikatakan bombatis, tapi mencoba belajar sederhana menjadi kesehajaan namun bermakna, seperti pemikiran tokoh-tokoh yang bapak contohkan. Sederhan bersahaja yang mampu menggoncangkan dunia,
namun NO body is Perfect, setiap orang tidak ada yang sempurna sama hal nya dengan arsitektur tidak ada yang sempurna.Apapun karya, pasti terdapat sebuah rusaknya. ketidaksempurnaan itu seharusnya menjadikan sebuah pelajaran bagi sekitarnya maupun penciptanya bukan menjadikannya bertambah merusak dan mempengaruhi yang lain.
sekilas bercermin lagi, dan menjadi yang lebih baik dari sebelumnya.
terimakasih telah diberi kesempatan...
wassalamualaikum, wr , wb
marda,UB
Wa'alaikum salam wr wb.,
Terimakasih Marda. Bagi yang yakin thd Allah Yg Maha Pemurah dan Bijak Memperbaiki makhluk ciptaannya, yang akhir mesti lebih baik dari yang awal. Begitu pula dalam arsitektur. Karenanya, yang penting proses, bukan hasil. Proses ibarat milik manusia, hasil mutlak dalam kekuasaan Allah. GWP
Posting Komentar
Mohon tinggalkan akun valid. Terimakasih kunjungan Anda
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda